Rabu, 28 Mei 2008

Gairah Properti Palembang

Properti Palembang..

Saya sebagai bagian dari pengamat dan peminat properti Palembang ingin "share" sesuatu pengetahuan saya yg semoga bisa membuka jendela netter tentang properti di Palembang melalui blog kecil sy. Semoga bermanfaat & bila ada kesalahan kata atau info , harap maklum ..namanya aja share,nih , bukan berita...so..'share' nya juga dapat dr 'share' di lapangan ..he..he..he...
Di Palembang , harga rumah dan rukonya benar-benar gila-gilaan,kalau buat orang awam ..bisa buat bergidik...Tapi,tetap saja bisnis properti di kota ini kata para owner laris manis bak "kacang goreng"
Contoh aja : ruko baru bangun sejak bulan Des'07 dahulu , tepat di daerah Sudirman,sebelah SD Baptis , mau dijual 1,2-1,6 M,tentunya dgn ukuran lebih kecil dibanding ruko2 lama di jalan2 utama , cuma 4,5x14m.Sedangkan untuk contoh saja di Veteran , bisa ditemui, rata-rata ruko tersebut berukuran panjang 20 m-an.Belum lagi daerah Sekip,Radial,Km 3,5 ,Kenten, atau di pinggir2 jalan kedua setelah jalan arteri mau dijual 300-800juta, tergantung lokasi , minat pembeli dan jg kondisi bangunan.Hal ini membuktikan bahwa pengembang ruko2 tersebut sangat memiliki keyakinan dengan nilai jual yang gila2an.
Dalam bulan Mei ini pun , ada sebuah developer perumahan yang cukup besar di Palembang , gila2 an memberi diskon bervariasi dari 15 juta-150 juta/unit rumah.
Mengenai hal ini , telah saya prediksikan sejak 1-2 tahun lalu , ketika developer ini gencar memasarkan perumahan mereka dengan iklan yang menggiurkan di media lokal dan tentunya juga harga yang menggiurkan, hal ini terbukti daya beli masyarakat kota "empek2" masih lemah.
Ini dirasakan tidak hanya di Palembang , seluruh Indonesia pun merasakan dampak kenaikan harga minyak dunia. Semua harga barang2 naik ; material bangunan , sembako , elektronik , dll . Sedangkan gaji/upah yang diterima pekerja pun belum diketahui apakah akan mengalami kenaikan sebanding dgn kenaikan harga minyak ataupun apakah omset yg dpt diraih pengusaha pun menurun (krn daya beli masyarakat rendah) ?? Nah , akhir pertanyaan yang perlu direnungkan : "Siapakah lagi yang sanggup membeli ruko/rumah2 yang nilainya tinggi ( pdhl sebenarnyalah rupiah bernilai rendah) ?"
"Apakah Indonesia pun akan mengalami kredit macet Perumahan seperti USA?"
Jika itu terjadi , maka kita harus bersiap2 dengan uang tunai di tangan sbg DP utk properti berharga murah dan "terbanting habis" ...."rumah" yang sebenarnya merupakan kebutuhan pokok manusia..selain pangan dan papan...bahkan KPR-nya pun menggila ...terpaksa , deh, beli di daerah "jin buang anak" kalo mau murah meriah ..
Semoga Pemerintah Lokal memperhatikan ini dan juga ikut ambil bagian dari pengendalian perekonomian dan tingkat suku bunga KPR negara kita tercinta ini ,RI, yang kini pun tidak diketahui apakah masih dicintai oleh TKW-nya ???